PROSES PEMBUATAN SAMPAN ATAU ABAK BAGI SUKU MENTAWAI
Di provinsi Sumatera Barat terdapat satu suku yang memiliki banyak kekhasan. Suku tersebut adalah suku Mentawai. Suku Mentawai terdapat di kepulauan Mentawai yang terdiri dari pulau-pulau yaitu Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan.
sampai 4 buah.
Upacara Panaki. Dalam proses pembuatan sampan, awal mula yang harus dilakukan adalah melakukan upacara panaki. Upacara ini bertujuan untuk memohon keselamatan bagi pekerja maupun keberkahan dalam proses mengerjakan membuat sampan.
Upacara tersebut terlihat dari pembacaan yaitu:
Ale sateteu samae
Ita sipumone
Anek alaket mui
Sakit leleuta
Anai ku alak kai
Putalipok mai sateteunu
Ubeu-beu kai, ulok-lok kai
Bak kisei kap kai
Areu ake’ kap rusatmanua
Areu ake’ lek kap palauru-lauru
Alepaatbai’akupanaki kai
Anek ubekta, puubekkam
Tak pei ubek kai
kap boiki muubek
Anek surak alutetmui
Terakhir adalah penebangan pohon dan pembuatan sampan yang dilakukan dengan menggunakan peralatan tradisional seperti kampak, parang dan beliung. Proses pembuatan sampan mulai dari penebangan pohon sampai prosespasigirit abak (menarik sampan sampai ke aliran sungai terdekat).
Saat melakukan pasigirit abak akan mengakibatkan sedikit banyak kerusakan di sekitar lokasi penebangan sampai ke aliran sungai terdekat tersebut. Maka di lokasi pembuatan sampan tersebut akan ditanami beberapa jenis tanaman seperti durian, langsat, nangka hutan dan bambu.
Selain sebagai pengganti tanaman yang telah ditebang, penanaman ini juga ditujukan untuk menghindari bahaya longsor terutama pada lokasi yang berbukit atau curam. Setelah proses pembuatan sampan selesai akan diadakan pesta atau punen sebagai ungkapan syukur atas keselamatan pekerjaan tersebut.
Baca artikel detikedu, "Mengenal Suku Mentawai dan 4 Marga Besarnya" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5618671/mengenal-suku-mentawai-dan-4-marga-besarnya.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
1. Samakalek
Samakalek berada di Limau Simatula. Suku tersebut menyebar ke Simalegi sekitar Betaet (ibukota kecamatan Siberut Barat) menjadi Salabbekeu, sebagian anggota suku Salabbekeu kembali ke Simatalu dan memecah dengan nama beberapa suku, Siritoitet, Saroro, Sapojai, Sagulu, Saumanuk, Saurei, Samakalek.
2. Samoilanggan
Samoilanggan berada di daerah Simatalu tepatnya di daerah Saibi dan menyebar ke Saumanganyan menjadi Tasirileleu, ada yang ke Saibi menjadi Saerejen, beberapa orang dari samoilanggan menyebar ke ibukota kecamatan siberut utara Sikabaluan menjadi Sakelak Asak, yang menyebar ke daerah Saibi menjadi Sirirate kemudian menurunkan Satoko, yang ke Simalegi menjadi Tasirebdep, yang ke Sirilogui menjadi Saguntung, dan yang menyebar ke Sirilogui ada yang menamakan diri Sakatunang.
3. Taporuk
Di dalam Suku Mentawai, Klan Taporuk terbagi menjadi dua yaitu di Simalegi dan di Cimpungan. Taporu di cimpungan mitosnya adalah nama lain dari Samaloisa yang datang dari Nias ke Labuan Bajo, kemudian ke Simalegi merubah menjadi Sabolak, lalu ke Simatalu merubah menjadi Sakelak dan berganti nama menjadi Taporuk di Simatalu.
4. Saimpunuk
Saimpunuk tinggal di daerah Saibi. Kemudian menyebar dari Simatalu ke Simalegi bernama Siritubui, kemudian kelompok yang menyebar ke Terekan menjadi Sirisurak, lanjut ke Siriloggui menjadi Siribaru, lalu pindah lagi ke daerah Cimpungan menjadi Salalatek, terakhir pindah ke Bojakan menjadi Saempunuk.
Baca artikel detikedu, "Mengenal Suku Mentawai dan 4 Marga Besarnya" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5618671/mengenal-suku-mentawai-dan-4-marga-besarnya.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Komentar
Posting Komentar